Petir Tak Kenal Ampun: 100 Jiwa Melayang Akibat Cuaca Ekstrem di India
Langit India mendadak berubah menjadi ladang maut. Dalam kurun waktu hanya beberapa jam, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas akibat sambaran petir yang menghantam sejumlah wilayah di negara tersebut. Peristiwa mengerikan ini terjadi menyusul badai petir yang melanda secara tiba-tiba, menyisakan duka mendalam di tengah masyarakat.
Cuaca Ekstrem yang Tak Terduga
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi India (IMD), badai petir skala besar terjadi pada malam hari dan menyebar di berbagai negara bagian seperti Uttar Pradesh, Bihar, Jharkhand, dan Madhya Pradesh. Petir menyambar dalam frekuensi tinggi, disertai angin kencang dan hujan deras.
“Ini salah satu badai petir paling mematikan dalam dekade terakhir. Intensitas dan penyebaran sambaran petir benar-benar tak biasa,” ujar Dr. Rajesh Kumar, ahli klimatologi dari New Delhi University.
Banyak korban dilaporkan sedang berada di luar ruangan ketika bencana terjadi. Petani, pekerja konstruksi, dan warga yang tidak sempat mencari perlindungan menjadi kelompok paling terdampak.
Suasana Mencekam di Lapangan
Tim penyelamat yang dikerahkan ke berbagai wilayah menggambarkan situasi yang mengerikan. Tubuh-tubuh korban ditemukan di sawah, jalanan desa, hingga area terbuka tempat mereka berlindung seadanya. Beberapa korban meninggal di tempat, sementara lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit namun tidak tertolong.
“Kami mendengar suara gemuruh yang terus menerus, dan langit seperti menyala tanpa henti. Semua orang ketakutan,” tutur Shanti Devi, warga distrik Patna, Bihar.
Salah satu kasus paling tragis terjadi di sebuah desa kecil di Uttar Pradesh, di mana satu keluarga kehilangan tiga anggota sekaligus saat mereka sedang berteduh di bawah pohon.
Pemerintah Tanggap, Tapi Rasa Duka Menyelimuti
Pemerintah India telah mengumumkan bantuan darurat kepada keluarga korban, masing-masing sebesar 400.000 rupee (sekitar 70 juta rupiah). Namun, rasa kehilangan yang dialami masyarakat tidak bisa tergantikan oleh angka.
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa melalui akun media sosial resminya:
“Saya sangat berduka atas kehilangan nyawa akibat sambaran petir. Pemerintah akan memastikan semua bantuan dan dukungan diberikan kepada keluarga yang terdampak.”
Di beberapa daerah, sekolah-sekolah ditutup dan masyarakat diimbau tetap berada di dalam rumah. Layanan prakiraan cuaca terus memperbarui informasi, mengingat badai serupa diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Perubahan Iklim Jadi Sorotan
Peristiwa ini kembali membuka diskusi tentang dampak nyata perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem semakin sering terjadi. Para ilmuwan menyebut bahwa suhu permukaan bumi yang meningkat menyebabkan akumulasi energi di atmosfer, yang kemudian melepaskan diri dalam bentuk badai dan petir hebat.
“Cuaca ekstrem seperti ini bukan lagi anomali. Ini tanda peringatan bahwa krisis iklim sedang terjadi, dan kita harus segera bertindak,” jelas Dr. Kumar.
Kematian 100 jiwa akibat badai petir di India bukan hanya tragedi lokal, tapi juga cermin dari tantangan global yang kita hadapi bersama: cuaca yang kian tak bisa diprediksi, dan bencana alam yang datang tanpa ampun. Dunia berkabung bersama India hari ini, sekaligus diingatkan bahwa langit biru pun bisa berubah menjadi ancaman dalam hitungan detik.