Pernyataan Dedi Mulyadi Gegerkan Publik: Bank BJB Disebut dalam Kasus Sritex
Mantan Bupati Purwakarta sekaligus politisi senior, Dedi Mulyadi, kembali mencuri perhatian publik usai melontarkan pernyataan mengejutkan terkait kasus dugaan korupsi kredit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Dalam komentarnya yang disampaikan di depan awak media, Dedi secara blak-blakan menyebut nama Bank BJB sebagai salah satu pihak yang patut dipertanyakan dalam skandal kredit yang kini sedang diusut aparat penegak hukum.
Sorotan Tajam Dedi Mulyadi
Pernyataan Dedi Mulyadi disampaikan dalam sebuah diskusi publik mengenai tata kelola keuangan daerah dan perbankan nasional. Dalam sesi tanya jawab, ia menyinggung keterlibatan bank-bank daerah dalam pemberian kredit besar ke perusahaan-perusahaan bermasalah, dengan menyebut langsung Bank BJB dalam konteks kasus Sritex.
“Jangan sampai bank milik rakyat justru terjebak dalam permainan bisnis yang tidak sehat. Bank BJB itu uangnya dari masyarakat Jawa Barat. Kalau sampai terlibat di kasus Sritex, itu harus diungkap secara transparan,” ujar Dedi dengan nada tegas.
Pernyataan tersebut sontak menuai reaksi beragam dari publik, terutama dari masyarakat Jawa Barat yang memiliki kedekatan historis dan emosional dengan Bank BJB sebagai salah satu lembaga keuangan daerah terbesar.
Bank BJB di Tengah Pusaran Dugaan Korupsi
Nama Bank BJB memang telah beberapa kali dikaitkan dalam pemberitaan seputar dugaan korupsi kredit Sritex. Diduga, pemberian fasilitas kredit jumbo ke perusahaan tekstil yang tengah bermasalah itu tidak dilakukan dengan proses analisis risiko yang ketat. Bahkan, ada dugaan bahwa prosedur standar perbankan diabaikan demi meloloskan pencairan dana.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank BJB, sorotan dari publik dan tokoh seperti Dedi Mulyadi menjadi tekanan tersendiri bagi manajemen bank. Sejumlah pihak kini mendesak agar Bank BJB bersikap terbuka dan menjelaskan duduk perkara pemberian kredit tersebut.
Reaksi Netizen dan Publik
Media sosial langsung dipenuhi komentar warganet setelah pernyataan Dedi Mulyadi beredar luas. Banyak yang mendukung keberaniannya mengungkap nama lembaga keuangan daerah yang disebut-sebut dalam skandal besar itu.
“Salut untuk Pak Dedi. Bank BJB itu harus diaudit kalau memang terbukti ikut andil dalam kasus ini,” tulis seorang pengguna di platform X (dulu Twitter). Namun, tak sedikit pula yang mengimbau agar semua pihak menunggu hasil penyelidikan resmi agar tidak terjadi trial by media.
Desakan Transparansi dan Audit Menyeluruh
Seiring dengan mencuatnya isu ini, tekanan kepada pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus kredit bermasalah Sritex semakin menguat. KPK dan OJK diminta tak hanya memeriksa pejabat internal perusahaan, tapi juga menelusuri aliran dana dan proses persetujuan kredit dari pihak perbankan.
“Kalau benar ada campur tangan dari bank daerah, ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal kepercayaan publik terhadap sistem perbankan nasional,” ujar salah satu pengamat keuangan.
Pernyataan Dedi Mulyadi telah membuka babak baru dalam dinamika penyelidikan kasus korupsi Sritex. Dengan menyebut langsung Bank BJB, isu ini tak lagi hanya soal dugaan penyelewengan di tubuh korporasi, tapi juga menyentuh kepercayaan masyarakat terhadap bank milik daerah. Kini, semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari aparat hukum dan sikap terbuka dari pihak bank terkait.